Selasa, 25 November 2008



GIDEON HIDUPNYA UNTUK TUHAN

Di Pekan Baru, Kepulauan Riau, 28 Januari 1986, ia dilahirkan dan diberi nama Gideon Joshua Hutabarat. Nama itu diambil dari 2 tokoh pahlawan rohani yang terdapat dalam Alkitab, yaitu Gideon dan Joshua. Ia merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara, lahir dari pasangan Pdt.JB.Hutabarat dengan istri Ev.R.boru Pasaribu. Orangtuanya dikenal sebagai Gembala Sidang yang melayani jemaat di Gereja Pentakosta Indonesia, daerah Bengkulu.

Setelah melewati pendidikan Sekolah Dasar hingga SMU di Bengkulu, ia dikirimkan ke Jakarta untuk sekolah teologia. Maka tahun 2004 silam, Gideon Joshua pun terdaftar sebagai mahasiswa di Institut Teologia dan Keguruan Ibdonesia Jakarta (ITKI) atau lebih dikenal dengan nama Seminari Bethel, berlokasi di daerah Petamburan, Jakarta Pusat. Sembari kuliah, ia terlibat aktif dalam berbagai pelayanan gereja dan menaruh perhatian serius pada masalah kepemimpinan hamba Tuhan. Dan itulah kemudian yang menjadi dasar penulisan skripsinya.

Dengan metode angket, ia melampirkan skripsinya dengan data-data angket yang telah ia sebar kepada sekitar 60 orang orang pendeta dari Gereja Pentakosta Indonesia yang ada di wilayah Jabodetabek. Angket itu bersi pertanyaan-pertanyaan seputar kepemimpinan mereka dalam gereja. Dari jawaban angket tersebut, ia melihat masih rendahnya ternyata persepsi dan penerapan kepemimpinan hamba Tuhan tersebut. Namun, dalam Sidang skripsinya itu, ia dinyatakan lulus sebagai Sarjana Theologia dengan predikat Sangat Baik. Jadilah di Istora Senayan, Jakarta, Gideon Joshua di wisuda pada 23 Oktober 2008 baru lalu bersama 150 orang sarjana teologia lainnya. Selamat atas kelulusannya dan Tuhan Yesus memberkati.

(Sahala Napitupulu)




Senin, 13 Oktober 2008

PARA BLOGGER JUGA PENGINJIL

By.Sahala Napitupulu.

Kitab Matius ditutup dengan sebuah amanat agung dari Tuhan Yesus Kristus. Amanat itu untuk memberitakan InjilNya dan menjadikan semua bangsa menjadi muridNya. Injil itu harus diberitakan dari manusia kepada manusia tetapi untuk Tuhan. Media dan metodenya boleh saja berbeda. Tetapi, tujuannya jauh lebih penting yaitu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari kematian dan kuasa neraka.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi pekerjaan Roh Kudus. Keselamatan hidup kekal itu bisa terjadi kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Yang penting disini mereka percaya kepada Yesus. Mereka percaya bahwa Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14 : 6), dan keselamatan itu tidak ada didalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang olehnya manusia dapat diselamatkan (Kisah para rasul 4 : 12).

Injil Yesus harus diberitakan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari kematian dan kuasa neraka. Murid-murid Tuhan yang mula-mula sudah melakukannya. Tiap generasi kemudian melanjutkannya. Lalu, orang-orang Kristen sebelum mengenal media Online sudah mengambil perannya. Mereka memakai media cetak untuk memberitakan Yesus. Lalu, media film dan televisi juga digunakan untuk memberitakan Injil Yesus. Kini media Online merebak dan ini adalah bagian kita sekarang memberitakan Injil melalui dunia maya. Para Blogger Kristen, orang-orang yang bersentuhan dengan dunia internet, mengambil perannya disini.

Dunia internet, seperti Anda ketahui, telah banyak membuat orang jatuh kedalam kubangan dosa. Setiap hari, beribu-ribu orang masuk kedalam perangkap si iblis melalui situs-situs porno. Tua, muda bahkan anak-anak dengan mudah mengaksesnya. Melalui internet, para agen iblis itu juga menyebarluaskan ajaran-ajaran mereka. Ajaran-ajaran yang melawan kebenaran tentunya. Banyak jiwa telah meregang nyawa dan akan mati didalam dosa karena mengakses Website atau Situs mereka. Jadi, tidakkah Anda punya belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang meregang nyawa menuju kebinasaan itu ?

Anda bisa mengambil peran sekarang. Beritakanlah terus Injil Yesus dalam dunia internet melalui Blog Anda. Demi untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang sedang sekarat itu. Demi untuk kerajaanNya dan kemuliaan nama Tuhan Yesus. Blog Anda bisa menjadi perpanjangan tangan kasihNya. Blog Anda bisa menjadi perpanjangan langkah anugrahNya. Memberitakan Injil di dunia maya adalah sama dengan penginjilan di dunia nyata. Sekali lagi, karena tujuan itu tadi, yaitu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari kematian dan kuasa neraka.

Sahabat para Blogger kristen, pandanglah ini sebuah kesempatan yang indah. Berdoalah, kiranya Tuhan mengurapi--saya sengaja memakai kata “ mengurapi “ seperti yang sering kita sebutkan dalam ibadah di dunia nyata--Website atau Blog Anda. Jika ada jiwa-jiwa diselamatkan oleh karena mereka mengakses Blog Anda, saya percaya keselamatan mereka itu nyata dan bukan maya. Saya percaya itu bisa terjadi karena Roh Kudus lah yang menuntun orang itu supaya menemukan Website atau Blog Anda. Karena didalam Blog Anda ada Firman Allah, ada Injil Keselamatan yang diberitakan. Jangan pernah membatasi kuasa Roh Kudus untuk melakukan karyaNya. Sekali lagi, Roh Kudus bisa memakai Website Anda sebagai alatNya supaya orang bertobat dan percaya kepada Yesus. Dari percaya baru kemudian jiwa mereka diselamatkan.

Sebab, bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia ? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, kalau tidak ada yang memberitakanNya ? (Roma 10 : 14) “

Tentu Anda tahu, jika ada satu orang saja bertobat dan jiwanya diselamatkan, para malaikat disorga akan bersorak-sorai. Dan Anda pun patut bersuka cita karena Roh Kudus telah memakai Blog Anda, sehingga ada orang yang bertobat dan diselamatkan. Jadi, selama masih ada kesempatan, marilah kita lakukan apa yang menjadi bagian kita dan Roh Kudus akan melakukan apa yang menjadi bagiannya. Anda setuju ?








Rabu, 24 September 2008

Sudahkah Anda Menerima Roh Kudus ?

By Sahala Napitupulu

Sudahkah Anda menerima Roh Kudus ketika Anda menjadi percaya ? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Paulus kepada 12 murid di kota Efesus. Pertanyaan itu diajukan sekitar 20 abad silam. Tetapi, hingga hari ini masih tetap relevan untuk diajukan kepada setiap orang percaya. Sudahkah Anda menerimaNya ?

Nama atau sebutan Roh Kudus boleh jadi sudah sering Anda dengar. Anda serukan. Anda Agungkan dan Anda nyanyikan. Tetapi, diatas semua itu pastikan dahulu, apakah Anda sudah mengenal dan menerimaNya ? Apa yang terlintas dalam pikiran saya ketika membuat tulisan ini amat sederhana : selama masih ada kesempatan perkenalkan Roh Kudus itu kepada banyak orang. Bersaksilah tentang Roh Kudus. Mengapa ?

Pertama, Karena Dia terkenal tapi sering tidak dikenal. Banyak orang mengira Roh Kudus itu aliran kepercayaan, padahal bukan. Sebagian yang lain mengira Roh Kudus itu gerakan, padahal bukan. Mereka mengiranya sistem, padahal Roh Kudus itu bukan sistem. Mereka mengiranya nilai-nilai, padahal Roh Kudus itu bukan nilai-nilai. Roh Kudus juga bukan ideologi. Jika demikian, siapakah Roh Kudus itu ?

Kedua, Mungkin Dia dikenal tapi samar-samar. Banyak orang bicara tentang pengalaman mereka dalam pengurapan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus. Karunia Roh Kudus hingga ke Bahasa Roh. Tetapi, itu dia, ketika diminta untuk dijelaskan malah sering jadi tidak jelas. Karena mereka sering mencampur baurkan antara Apa, Siapa dan Bagaimana. Yang ditanya, siapakah Roh Kudus, yang mereka jawab tentang karunia-karunia Roh Kudus (jelas enggak pas). Tapi oke deh, yang penting mereka enggak buta sama sekali. Paling tidak, dan saya pikir itu jauh lebih baik, mereka sudah menerima baptisan Roh Kudus, sudah merasakan pengalaman luar biasa dalam pengurapan Roh Kudus. Daripada tahu banyak tentang Roh Kudus (baca hanya belajar secara teologia) tapi belum pernah dibaptis oleh Roh Kudus. Belum pernah mengalami dahsyatnya dibawah pengurapan Roh Kudus ? Wah, pasti rugi dong.

Kehadiran Roh Kudus di bumi telah banyak dituliskan didalam Alkitab. Tetapi kesulitannya ialah karena kehadiranNya dalam berbagai manifestasi. Bukan satu atau dua, tetapi banyak manifestasi.Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis di sungai Yordan, Alkitab mencatat kehadiran Roh Kudus disitu dalam rupa burung merpati. Tentu saja, Roh Kudus bukan burung merpati.

Ketika 120 murid yang berkumpul di Yerusalem, mereka menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta. Alkitab mencatat kehadiran Roh Kudus disitu dalam rupa lidah nyala api. Tentu saja, lidah nyala api itu bukan Roh Kudus. Dalam Alkitab, kehadiran Roh Kudus pun dinyatakan dengan banyak lambang. Dia sering dilambangkan seperti air yang mengalir, curahan minyak, tiupan angin, kabut dan tetesan embun pagi. Tetapi, lambang tetap saja lambang dan Roh Kudus tetap saja Roh.

Waktu Tuhan Yesus mau take off dari bumi menuju ke sorga, kepada murid-muridNya Dia berkata aka mengutus seorang penolong yang lain. Menurut sebuah buku yang pernah saya baca, kata si pengarang buku, kata Yunani yang dipakai disitu adalah Allos dan bukan Heteros. Arti kedua kata tersebut sama : seorang penolong yang lain. Yang berbeda adalah kedudukan atau jabatannya. Penjelasan sederhananya begini. Kalau seorang Gubernur mengutus seorang yang lain sebagai pengganti dirinya, misalnya seorang Walikota , maka kata yang dipakai disini ialah Heteros. Walikota tersebut memang diutus, tetapi jabatan strukturalnya dibawah sang Gubernur. Namun, jika seorang Gubernur mengutus Gubernur yang lain, maka kata yang dipakai disini haruslah Allos. Karena secara struktural jabatan mereka sama atau setara. Nah, ketika Yesus berbicara akan mengutus seorang penolong yang lain, maka kata sipengarang buku tentang Roh Kudus tersebut, kata yang dipakai disitu adalah Allos. Kenapa ? Karena seorang penolong lain, yang Yesus maksudkan disitu ialah Roh Kudus yang setara dengan diriNya !

Apa artinya itu ? Artinya, sang penolong tersebut adalah seorang pribadi. Sebagai seorang pribadi, Roh Kudus itu berarti mempunyai intelek, mempunyai perasaan, mempunyai kehendak, mempunyai integritas. Dia sama seperti Yesus. Integritas Roh Kudus disini ialah sebuah pribadi dengan predikat 3 Maha : Maha Kudus, Maha Kasih dan Maha Kuasa.

Sebagai pribadi Itu berarti, Roh Kudus pun bisa bersuka cita. Roh Kudus pun bisa berduka cita. Firman Allah katakana : janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah menjelang hari penyelamatanmu. Sudahkah sekarang Anda mengenalnya ? Sudahkah Anda menerimanya ketika Anda menjadi seorang percaya ? Andalah yang menjawabnya ****


Kamis, 28 Agustus 2008

Teladan Dari Yohanes Pembaptis

By Sahala Napitupulu


Nama Yohanes pembaptis sudah kondang. Dialah seorang nabi yang mengakhiri Perjanjian Lama tetapi sekaligus merintis jalan bagi Perjanjian Baru. Dialah yang mempersiapkan pelayanan Yesus selanjutnya. Di sungai Yordan tempatnya Yohanes berkotbah. Dan karena kotbah-kotbahnya banyak orang Israel bertobat dan memberi diri mereka dibaptis.

Peertanyaannya : mengapa banyak orang Israel bertobat setelah mendengarkan kotbah-kotbahnya ? Apakah kemampuan retorika Yohanes ini begitu hebat ? Apakah kemampuan Homeliotika (seni berkotbah) Yohanes ini luar biasa ? Teramat meragukan jika itu penyebab pertamanya. Tapi saya percaya, kuasa Roh Kudus lah yang melampaui segala seni berbicara dan berkotbah.

Dialah nabi yang sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya sebagai orang yang akan merintis jalan untuk pelayanan Yesus. Dan padanya ada kuasa Roh Kudus. Bahkan semasih dalam rahim ibunya, Yohanes ini sudah melonjak kegirangan ketika mendengar salam dari Maria. Alkitab juga katakan dalam Lukas 1 : 15-16, melalui malaikat Gabriel Allah sudah menyatakan kepada Zakharia dan Elisabeth, kedua orangtua Yohanes, bahwa Elisabeth akan mengandung bayi istimewa. " Sebab dia akan besar dihadapan Tuhan. Ia tidak akan minum anggur atau minuman keras, dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka. "

Adalah sama halnya kita temui pada diri Petrus ketika dia sudah dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus pada hari Pentakosta itu. Petrus hanya dengan satu kali berkotbah waktu itu langsung ada 3000 jiwa bertobat ! Jadi hal pertama, seorang pengkotbah yang penuh urapan Roh Kudus akan nampak dari hasilnya. Seperti Yohanes pembaptis dan Petrus diatas.

Pengkotbah yang penuh urapan ketika menyampaikan kotbahnya, maka firman Tuhan itu akan meluncur dari mulutnya bagaikan sebuah anak panah. Anak panah itu melesat dan menancap pada hati, jiwa dan roh para pendengarnya. Itu sebabnya dikatakan, firman Tuhan itu kemudian dapat membedakan antara pertimbangan hati dan pikiran, antara sum-sum dengan tulang.

Milikilah urapan Roh Kudus dalam kotbah Anda, dalam kesaksian Anda, dalam puji-pujian Anda, maka akan nyata ada kuasa dalam pelayanan Anda. Yesus berkata : Tetapi kamu akan menerima kuasa itu apabila Roh Kudus turun atas kamu. Dan kitab Zakharia berkata : Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainka dengan Roh Tuhan.

Hal kedua, yang patut kita teladani dari Yohanes pembaptis ini tentu saja mengenai isi kotbahnya itu sendiri. Yang saya maksud, kotbah-kotbah Yohanes pembaptis bukan untuk menyenangkan telinga orang yang mendengar. Bukan. Yohanes adalah pengkotbah tipikal to the point, langsung tanpa basa-basi. Bahkan dari segi sopan-santun berbahasa, Anda pasti setuju Yohanes pembaptis termasuk kasar. Mereka yang mendengarkan kotbahnya waktu itu disebutnya sebagai keturunan ular beludak ! Bukan keturunan Abraham ! Artinya bagi Yohanes, bukan waktunya untuk lelucon dan berhumor ria jika sudah berurusan dengan dosa maut. Kebenaran harus dinyatakan sebagaimana adanya, sekalipun resikonya kemudian dia dipenjarakan oleh Herodes dan kepalanya dipenggal karena menegor dosa sang raja itu.

Namun saya tidak mengatakan humor itu tidak penting. Saya tahu ada banyak hamba Tuhan yang juga dipakai Tuhan secara luar biasa dengan kotbah-kotbahnya yang penuh humor. Mereka tahu menempatkan saat mana humor itu diperlukan. Tetapi humor akan salah kaprah kalau dijadikan tujuan untuk membuat para pendengar tertawa terbahak-bahak, namun tidak menghasilkan pertobatan. Anda tentu setuju dengan saya, bahwa tidak ada ceritanya dalam Alkitab orang bisa masuk ke sorga karena tertawa terbahak-bahak, melainkan orang yang mau menangisi kesalahan dan dosa-dosanya lalu bertobat.

Hal ketiga, yang patut kita teladani adalah kesaksian Yohanes adalah tentang Yesus. Yohanes inilah yang bersaksi tentang jalan kebenaran, tetapi dengan jujur mengakui bukan dia jalan kebenaran itu, melainkan Yesus. Yohanes inilah yang bersaksi tentang terang tetapi dengan jujur mengakui bukan dia terang itu, melainkan Yesus. Alkitab katakan, saat Yohanes tengah berkotbah di sungai Yordan dan banyak orang datang mendengarkan dia, lalu diantara kerumunan orang banyak itu ternyata ada Yesus, maka Yohanes segera menunjuk kepada Yesus. Yohanes berkata kepada orang banyak disitu : Lihatlah Anak Domba Allah yang akan menghapus dosa dunia !

Yohanes tidak mengambil kesempatan untuk mencuri kemuliaan Yesus, untuk mengambil kemuliaan bagi dirinya sendiri. Tidak. Justru Yohanes ini menegaskan kepada orang banyak disitu bahwa Yesus lah yang harus mereka dengarkan ! Pada hal pada waktu itu nama Yohanes pembaptis sudah sedemikian kondang, sudah sedemikian populer. Bahkan banyak orang waktu itu mulai berpikir kalau-kalau dialah Mesias yang ditunggu-tunggu itu. Orang mulai bertanya-tanya, diakah Mesias itu ? Namun kita lihat sikap Yohanes menanggapi hal itu dengan rendah hati. Yohanes inilah yang berkata : Dia (Yesus) harus semakin besar tapi aku harus semakin kecil. Bahkan untuk membuka tali kasutnya pun aku tidak layak !

Bagaimana dengan pelayanan Anda ? Pernahkah Anda berdiri diatas mimbar pelayanan dan memanfaatkan mimbar itu untuk mencari popularitas dan keuntungan pribadi ? Atau untuk maksud memuliakan diri sendiri ? Jangan mencuri kemuliaan Tuhan ! Yohanes pembaptis telah memberi teladan bagi kita, bahwa mimbar pelayanan itu bukan untuk memuliakan diri sendiri, melainkan untuk memuliakan nama Tuhan Yesus.

Perhatikanlah juga peristiwa ketika Yesus dimuliakan diatas gunung. Tampak wajah Yesus berobah rupa seperti matahari terangnya. Ada roh Elia dan Musa disitu. Murid-murid yang menyaksikan peristiwa itu jatuh tersungkur. Tapi ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat yang lain, kecuali Yesus seorang diri. Anda mengerti maksudnya ? Kiranya demikian.***

Kamis, 14 Agustus 2008

Simeon, Stop Watch Dan Bayi Yesus

By Sahala Napitupulu.

Untuk sementara bisa dikatakan kehidupan kita ini bisa berlangsung seperti suatu siklus atau perputaran jarum jam pada suatu stop watch. Kehidupan kita berjalan dari satu generasi kepada generasi selanjutnya. Ada yang datang, ada yang lahir. Tetapi ada juga yang harus pergi dan meninggalkan dunia fana ini. Kalau Anda dan saya hidup sampai saat ini, itu karena jarum jam kehidupan kita masih terus berputar.

Namun siap atau tidak, segala sesuatu akan ada waktunya. Seperti dikatakan dalam Kitab Pengkotbah : ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk menuai, ada waktu untuk tertawa dan ada waktu untuk menangis. Tetapi Tuhan lah yang memegang stop watch-nya.

Jarum jam kehidupan Anda dan saya untuk sementara ini masih berjalan karena Tuhan belum memencet tombol stop watch kita. Jarum jam kehidupan kita akan terus berputar hingga menuju suatu titik atau suatu limit tertentu, dimana Tuhan kemudian akan memencet tombol stop watch tersebut, lalu kehidupan kita pun berakhir. Kehidupan kita selesai karena waktunya sudah habis.

Rupanya menjelang peristiwa kelahiran Yesus pada 20 abad yang silam, adalah giliran Simeon yang akan meninggalkan dunia yang fana ini. Tetapi untuk seorang Simeon, Roh Kudus sudah lebih dulu memberi pernyataan bahwa dia tidak akan mati sebelum dia melihat Yesus.

Simeon mungkin umurnya sudah lanjut. Berapa persisnya kala itu kita tidak tahu. Hanya yang perlu kita lihat bagaimana pribadinya seperti yang dituliskan Alkitab. Dikatakan, dia seorang benar, dia seorang saleh dan Roh Kudus ada padanya. Selanjutnya Alkitab katakana, ketika Yesus lahir dan berumur 8 hari maka kedua orang tuanya membawa bayi Yesus ke Bait Allah di Yerusalem. Hal itu sesuai dengan hukum Taurat Musa, bahwa setiap anak sulung laki-laki harus dikuduskan bagi Allah.

Oleh Roh Kudus lalu Simeon datang ke Bait Allah dan bertemu dengan bayi Yesus. Mengenai keberadaan Simeon ini, Alkitab tidak memberi tahu siapa sebenarnya Simeon ini. Imam kah dia atau nabi ? Tetapi dengan memperhatikan apa yang tertulis pada Lukas 2 : 34, disitu tertulis bahwa Simeon memberkati mereka. Karena tempatnya d Bait Allah, maka besar kemungkinan dia adalah seorang imam besar yang hari itu bertugas melayani di Bait Allah di Yerusalem. Namun melihat nubuatnya ketika menatang bayi Yesus, hal itu menunjukkan pekerjaan seorang nabi.

Mungkin sudah lama Simeon ini menanti-nantikan kapan hari bersejarah itu akan terjadi. Ia telah siap untuk meninggalkan dunia yang fana ni. Saya percaya sebagai seorang yang penuh Roh Kudus, Simeon sudah siap kapanpun Allah memencet tombol stop watch kehidupannya. Orang beriman tidak akan pernah takut mati.

Baru pada waktu bayi Yesus berumur 8 hari, bersamaan dengan tugas keimamannya, mereka bertemu. Maria menyerahkan bayi Yesus ketangannya. Simeon menyambut bayi Yesus dan menatangnya. Inilah saatnya. Inilah puncak keharuan bagi seorang Simeon karena dia telah bertemu dengan Tuhannya. “ Sekarang Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firmanMu, “ ujar Simeon meluap dari hati yang penuh suka cita. Luar biasa kehidupan Simeon ini. Dalam masa tuanya : dia seorang benar, saleh dan penuh Roh Kudus. Dalam masa tuanya, dia masih sempat menatang bayi Yesus sebelum meninggalkan dunia yang fana ini.

Saya memang belum pernah dinyatakan oleh Roh Kudus kapan dan bagaimana saya akan mati. Kapan Tuhan akan menekan tombol stop watch kehidupan saya ? Tidak pernah saya tahu. Namun saya punya kerinduan, doa dan pengharapan tentang cara saya mati. Inilah permintaan saya pada Tuhan. Soal dijawab atau tidak, kehendakNya lah yang jadi. Saya pikir, mengapa saya hanya meminta berkat, meminta kesembuhan dan kebutuhan-kebutuhan hidup dari Tuhan ? Kenapa saya tidak juga berdoa untuk meminta cara mati saya, karena toh saya aka mati ?

Apa yang saya minta pada Tuhan kalau saya mati ? Inilah yang saya minta : jangan mati dirumah sakit, jangan mati dirumah orang, jangan mati dirumah sendiri, jangan mati karena kecelakaan dan jangan mati karena siksaan suatu penyakit. Kerinduan cara mati saya adalah saat saya berada ditengah-tengah jemaat Tuhan dalam suatu kebaktian, dimana saya melayani firman Tuhan. Begitu saya habis berkotbah maka disitu pula nafas terakhir saya. Saya ingin mengakhiri hidup dengan cara yang indah dan elegant. Artinya, sampai saat nafas terakhir saya ingin membawa dan mengingatkan orang pada kebenaran firmanNya dan memuliakan Tuhan.

Bagaimana dengan Anda ? Pernahkah Anda meminta pada Tuhan tentang cara mati Anda ?***

Tercengang Dan Termangu-Mangu

By Sahala Napitupulu.

Membaca Alkitab sering membuat saya tercengang dan termangu-mangu. Bagaimana bisa terjadi hanya dengan 5 roti dan 2 ekor ikan Yesus bisa memberi makan 5000 orang lebih dan bahkan masih bersisa 12 bakul penuh. Bagaimana cara membaginya ? Saya juga tercengang dan termangu-mangu membaca, betapa hanya dengan sorak-sorai umat Israel, setelah mereka mengelingi dengan Tabut Allah selama enam hari, maka tembok-tembok kota Yeriko itu bisa roboh. Apa hubungannya ? Lalu bayangan Petrus bisa menyembuhkan orang sakit, demikian juga dengan sapu tangan Paulus. Bagaimana prosesnya ?

Lebih kurang 2000 tahun silam, tepatnya pada hari Pentakosta, ada sekelompok orang tercengang dan termangu-mangu menyaksikan murid-murid Yesus berdoa. Pada waktu mereka mengadakan kebaktian doa, tiba-tiba Roh Kudus turun ditengah-tengah mereka yang diawali terdengarnya suatu bunyi seperti tiupan angin keras. Kemudian tampak seperti lidah-lidah nyala api bertebaran diatas kepala mereka. Saya bisa membayangkan rumah doa itu pasti penuh dengan hadirat dan kemuliaan Tuhan.

Ada tiupan angin keras dan lidah-lidah seperti nyala api. Itulah manifestasi hadirat Allah atau manifestasi dari kehadiran Roh Kudus pada murid-murid itu. Sekarang bagaimana dengan ibadah Anda ? Adakah Roh Kudus hadir dalam pelayanan dan ibadah Anda ? Apakah Anda percaya ? Mungkin Anda berkata Ya. Tetapi kemudian Anda berkata, jika Roh Kudus dalam ibadah kami, mengapa tidak ada nyala api bertebaran diatas kepala kami ? Anda tidak perlu bingung. Jawabannya : Tuhan selalu hadir dengan banyak cara.

Adakalanya Tuhan hadir dalam bentuk nyala api. Tetapi adakalanya dalam bentuk awan supaya bisa dilihat melalui mata jasmani manusia. Namun, adakalanya Tuhan hadir melalui angin sepoi-sepoi bukan untuk dilihat tetapi untuk dirasakan. Ketika nabi Elia di goa di gunung Horeb, Allah menyatakan diri pada Elia. Allah berkata : “ Elia, keluarlah dan berdirilah diatas gunung itu dihadapan Tuhan. “ Maka nabi itu pun berdiri di gunung Horeb dan Tuhan pun lewat. Apa yang terjadi ? Pertama, terjadi tiupan angin besar dan keras sehingga bukit-bukit batu disitu terpecah dan berterbangan. Namun, Elia merasakan tidak ada Tuhan dalam angin yang keras itu.Kedua, setelah angin yang keras berlalu, datang menyusul gempa bumi. Namun, Elia merasakan tidak ada Tuhan dalam gempa itu.

Ketiga, sesudah gempa berlalu datanglah api. Tetapi Elia tahu didalam api itu juga tidak ada Tuhan. Keempat, baru sesudah api berlalu, datanglah angin sepoi-sepoi biasa. Apa yang terjadi ? Elia ternyata tidak tahan, sehingga ia harus menutupi mukanya dengan jubahnya karena Tuhan ternyata ada didalam angin sepoi-sepoi itu (I Raja-Raja 19 :11-13). Pernyataan akan kehadiran Allah bisa dengan banyak cara. Allah kita maha kuasa. Itu sebabnya, kita sering tercengang dan termangu-mangu mana kala Tuhan sudah menyatakan kehadiranNya.

Kembali kepada peristiwa hari Pentakosta tadi. Di dalam rumah, para murid itu sedang beribadah. Diluar rumah, ada sekelompok orang (bukan orang-orang beriman) sedang mengamati. Mereka berasal dari berbagai suku bangsa dan bahasa : Persia, Media, Yunani, Mesopotamia, Pontus, Mesir dan Asia lainnya. Apa yang membuat mereka bingung, ialah karena dari luar ternyata mereka bisa mendengar para murid itu berdoa dan berkata-kata diluar bahasa ibu mereka. Artinya, para murid itu bukan lagi berdoa dalam bahasa Ibrani tetapi sudah dalam berbagai macam bahasa.

Mereka tercengang dan termangu-mangu. Dari mana murid-murid Yesus itu tiba-tiba bisa berdoa dalam bahasa “ asing “ ? Ini yang disebut, kalau orang menerima baptisan Roh Kudus maka mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru. Ada yang menyebutnya karunia berbahasa lidah. Tetapi orang Yunani menyebutnya Glosolalie. Sedangkan Yesus menyebutnya sebagai tanda-tanda orang percaya. “ Tanda-tanda ini akan menyertai orang percaya. Mereka akan mengusir setan-setan dalam namaKu dan mereka aka berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru “ (Mark.16:17-18)

Tetapi rupanya perkara itu sungguh tak masuk akal pikiran mereka. Mereka kemudian mengejek para murid itu sedang mabuk anggur. Apa sebabnya ? Karena mereka bukan orang-orang rohani, sedangkan perkara yang mereka lihat adalah perkara rohani. Pada hal perkara rohani hanya bisa dinilai secara rohani. Rasul Paulus berkata : Tetapi manusia duniawi tidak bisa menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan dan ia tak dapa memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani (I Kor.2: 14)

Adakah yang membuat Anda tercengang dan termangu-mangu akhir-akhir ini ? Perkara-perkara apa saja yang membuat Anda tercengang dan termangu-mangu ? Mungkin Anda tidak memahaminya kenapa ini bisa terjadi, kenapa itu bisa terjadi. Bukankah seharusnya begini, tapi kenapa jadinya begitu. Jawabannya : Memang tidak semua hal bisa kita pahami. Yang penting Anda bisa menilainya secara rohani bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Anda setuju ?***

Kamis, 07 Agustus 2008

Berkenalan Dengan Roh Kudus

Berkenalan Dengan roh Kudus

By Sahala Napitupulu

Apakah sesuatu yang tidak dapat dilihat berarti tidak nyata ? Atau, apakah yang nyata itu hanya yang dapat dilihat ? Bagaimana dengan angin atau oksigen yang setiap saat kita hirup, apakah ia nyata atau tidak ? Pertanyaan diatas, saya tidak maksudkan untuk mengerutkan kening Anda. Jika pertanyaan tersebut membuat anda jadi runyam memikirkan, lupakan saja. Ganti pertanyaannya sekarang : apakah Anda sudah kenal dengan Roh Kudus ?

Sungguh, Alkitab teramat banyak berbicara tentang Roh Kudus. Tetapi meskipun demikian, faktanya banyak orang kristen yang rancu, bingung dan salah menempatkan Roh Kudus. Sebagian yang lain, memiliki pengertian yang samar-samar. Pertanyaannya : apakah Anda sudah kenal siapa Roh Kudus ?

Tulisan ringkas ini saya posting untuk Anda yang tertarik berkenalan dengan Roh Kudus. Harapan saya, setelah membacanya Anda mengenalnya, kemudian Anda menerimaNya dan menjadikanNya sahabat Anda.

Pertama, Roh Kudus itu adalah Pribadi Illahi atau Allah sendiri. Allah itu Roh. Dia memang tak dapat kita lihat sebab keterbatasan mata jasmaniah kita. Jika demikian, apakah yang dapat kita lihat dari Roh Kudus ? Banyak, antara lain karyaNya, kuasaNya, manifestasiNya, buah-buahNya dan lain-lain.

Memang Roh Kudus dalam Alkitab kadang dilambangkan dengan minyak. Tetapi bukan minyak itu Roh Kudus. Atau dilambangkan sebagai burung merpati. Tetapi itu juga bukan Roh Kudus. Atau dilambangkan dengan api, awan, sungai yang mengalir, itu juga bukan Roh Kudus. Lambang hanya sebagai lambang, Roh Kudus tetap sebagai Roh. " Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahnya dalam roh dan kebenaran " (Yoh.4 :24)

Kedua, Roh Kudus itu sudah ada sejak permulaan. Saya seringkali heran melihat sedemikian banyak orang kristen beranggapan Roh Kudus itu seolah baru ada sesudah masa Perjanjian Baru atau tepatnya sesudah Yesus terangkat naik ke sorga dan khususnya sejak hari Pentakosta. Itu tidak benar. Roh Kudus itu sudah ada sejak permulaan. Perhatikanlah ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Alkitab katakan, bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya, lalu Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air (Kej.1 :1-2). Yang disebut Roh Allah disitu, itulah yang saya maksud dengan Roh Kudus.

Nabi-nabi Tuhan dalam Perjanjian Lama seringkali disebut ' mereka kepenuhan roh '. Yang disebut roh disitu, itulah yang saya maksud dengan Roh Kudus. Jadi siapa bilang Roh Kudus itu baru ada dalam Perjanjian Baru ?

Ketiga, Roh Kudus itu untuk orang percaya. Amanat agung dari Yesus Kristus supaya injilNya diberitakan kepada semua suku bangsa dan bahasa, mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai keujung bumi. Dan Yesus berjanji akan menyertai dimanapun injilNya diberitakan, bahkan penyertaan Yesus sampai kepada akhir jaman. Pertanyaanya, bagaimana Yesus menyertai orang-orang percaya sebab Dia sendiri sudah duduk disebelah kanan Allah Bapa di sorga ? Anda tahu jawabannya ? Jika Anda katakan, penyertaanNya itu maksudnya Roh Kudus, maka Anda benar. Roh Kudus itu diberikan kepada orang percaya supaya mereka menjadi saksiNya, memberitakan injilNya, sehingga oleh Roh Kudus itu mereka akan memiliki kuasa. " Sebab Roh yang ada didalam kamu lebih besar (kuasanya) dari pada roh-roh yang ada didalam dunia " (I Yoh.4 : 4)

Anda tahu, Yesus sendirilah yang mengatakan supaya kita meminta Roh Kudus itu dari Bapa. Jadi meminta Roh Kudus itu bukan saran pendeta atau gembala sidang Anda. Yesus sendirilah yang menyarankan. Begini kata Yesus : Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu di sorga. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya (Luk.11 : 13)

Jika Yesus sudah menyarankan, mengapa Anda ragu ? Mintalah Roh Kudus itu. Bukan kah Anda orang percaya ?

Keempat, Roh Kudus itu baptisan sorga. Tak ada ceritanya, kecuali Yesus yang dapat membaptis orang percaya dengan Roh Kudus. Hanya Yesus lah pembaptis Roh Kudus dan baptisan itu datangnya dari sorga. Pendeta atau gembala sidang Anda dapat membaptis orang dengan air, tetapi mereka tidak akan bisa membaptis orang dengan Roh Kudus. Perhatikanlah juga apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis ketika ia membaptis banyak orang di sungai Yordan. Kata Yohanes ini : Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Dia (Yesus) akan membaptis kamu dengan Roh Kudus (Mat.3 :11 ; Mark.1 :8 ; Luk.3 :16)

Kelima, apa yang dimaksud dengan baptisan Roh Kudus disini ialah seperti yang dialami oleh 120 orang murid-murid Yesus pada hari Pentakosta. Dalam Kisah Para Rasul fatsal 2 dan juga beberapa ayat lainnya membuktikan, bahwa mereka yang menerima baptisan Roh Kudus akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru. Itulah tanda nyata, seperti yang dialami 120 orang murid pada hari Pentakosta itu. Mereka berbicara dalam bahasa roh atau berbahasa asing setelah mereka menerima baptisan Roh Kudus. " Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya " (Kis.2 : 4)

Maksud berbahasa roh disini ialah mereka berbicara diluar bahasa ibu. Bagaimana mungkin orang banyak yang menyaksikan dari berbagai suku bangsa dan bahasa pada hari Pentakosta itu bisa mengerti doa para murid itu, kalau para murid itu masih berbicara dalam bahasa Ibrani ? Sebab Alkitab menyatakan, orang banyak yang menyaksikan diluar ruang doa itu mendengar dan mengerti apa yang dikatakan oleh para murid Tuhan Yesus ketika murid-murid itu berdoa. Kenapa ? Karena mereka mendengar para murid itu berbicara diluar bahasa ibu mereka. Para murid itu berdoa ada yang dalam bahasa Arab, Yunani, Pontus dan lain-lain.

Menerima baptisan Roh Kudus itu memiliki tanda, yaitu berbicara dalam bahasa yang baru. Kata " baru " disini maksudnya diluar bahasa ibu dari orang yang menerima baptisan Roh Kudus. Marhata Sileban kata orang Batak. Glosolalie kata orang Yunani. Berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru, kata Tuhan Yesus. Yesus berkata : Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya. Mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu dan mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru.

Namun patut diperhatikan. Banyak orang beranggapan bahwa bahasa roh itu adalah bahasa para malaikat atau bahasa dari sorga. Saya ingin katakan itu tidak benar. Bahasa roh itu sebagaimana bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, Arab, Yunani dan lain-lain. Artinya, masih bahasa yang ada di dunia ini. Bukan kah itu yang kita lihat pada peristiwa hari Pentakosta seperti tersebut diatas ? Ada bukti lainnya. Bukti lainnya ialah bahasa roh ini suatu saat akan berhenti, suatu hari akan lenyap. Itu menunjukkan bahasa roh itu bukan sesuatu yang kekal atau bahasanya para mahluk sorga. Alkitab katakan : Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti dan pengetahuan akan lenyap ( I Kor.13 :8)

Keenam, baptisan manakah lebih dulu ? Tidak ada keharusan mana baptisan yang harus lebih dulu diterima oleh orang percaya : baptisan air atau baptisan Roh Kudus ? Dalam kasus Paulus bertemu orang-orang percaya di Efesus, Paulus bertanya apakah mereka sudah menerima baptisan Roh Kudus ketika mereka menjadi orang percaya ? Mereka menjawab : " Belum, bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus ". Mereka mengaku baptisan yang mereka terima baru baptisan Yohanes Pembaptis (baca sebagai baptisan air). Dan Paulus menjelaskan bahwa baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, tetapi mereka juga harus memberi diri mereka untuk dibaptis oleh Roh Kudus. Mereka percaya dengan pemberitaan Paulus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan pada mereka, turunlah Roh Kudus atas mereka. Mereka pun berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka kira-kira dua belas orang (Kis.19 :1-7).

Namun dalam kasus Petrus dengan keluarga Kornelius membuktikan baptisan Roh Kudus ternaya mendahului baptisan air (Kis.10 :43-48). Jadi adakalanya orang percaya dapat menerima baptisan Roh Kudus sekalipun mereka belum menerima baptisan air.

Ketujuh, kenallah Roh Kudus itu bukan sebagai ide atau soal teologia. Tetapi terutama Anda perlu mendapatkan pengalaman hidup bersamaNya. Roh Kudus itu adalah sebah pribadi. Anda bisa menyapanya. Anda bisa berbicara dan bertanya kepadaNya. Roh Kudus itu adalah sahabat Anda. Roh Kudus itu teman sepelayanan Anda. Adalah biasa saya lakukan, sebelum saya berdiri diatas mimbar pelayanan, saya berkata kepada Roh Kudus melalui doa : " Mari Roh Kudus, kita bermitra untuk memberitakan Firman Allah ini. Saya yang akan berbicara tetapi Engkau lah yang akan memberi pengurapan atas hambamu." Dan biasanya sayapun dapat merasakan kehadiranNya dan besar kecilnya urapan yang Dia berikan dalam pelayanan saya.

Mari, jadikanlah Roh Kudus itu sebagai mitra hidup dan pelayanan Anda. So, sudahkah Anda menerima Roh Kudus ketika Anda menjadi orang percaya ? Jika belum, Anda boleh memintanya dari Bapa di sorga, sebab baptisan Roh Kudus itu juga milik Anda, apapun label gereja Anda.***