Rabu, 24 September 2008

Sudahkah Anda Menerima Roh Kudus ?

By Sahala Napitupulu

Sudahkah Anda menerima Roh Kudus ketika Anda menjadi percaya ? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Paulus kepada 12 murid di kota Efesus. Pertanyaan itu diajukan sekitar 20 abad silam. Tetapi, hingga hari ini masih tetap relevan untuk diajukan kepada setiap orang percaya. Sudahkah Anda menerimaNya ?

Nama atau sebutan Roh Kudus boleh jadi sudah sering Anda dengar. Anda serukan. Anda Agungkan dan Anda nyanyikan. Tetapi, diatas semua itu pastikan dahulu, apakah Anda sudah mengenal dan menerimaNya ? Apa yang terlintas dalam pikiran saya ketika membuat tulisan ini amat sederhana : selama masih ada kesempatan perkenalkan Roh Kudus itu kepada banyak orang. Bersaksilah tentang Roh Kudus. Mengapa ?

Pertama, Karena Dia terkenal tapi sering tidak dikenal. Banyak orang mengira Roh Kudus itu aliran kepercayaan, padahal bukan. Sebagian yang lain mengira Roh Kudus itu gerakan, padahal bukan. Mereka mengiranya sistem, padahal Roh Kudus itu bukan sistem. Mereka mengiranya nilai-nilai, padahal Roh Kudus itu bukan nilai-nilai. Roh Kudus juga bukan ideologi. Jika demikian, siapakah Roh Kudus itu ?

Kedua, Mungkin Dia dikenal tapi samar-samar. Banyak orang bicara tentang pengalaman mereka dalam pengurapan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus. Karunia Roh Kudus hingga ke Bahasa Roh. Tetapi, itu dia, ketika diminta untuk dijelaskan malah sering jadi tidak jelas. Karena mereka sering mencampur baurkan antara Apa, Siapa dan Bagaimana. Yang ditanya, siapakah Roh Kudus, yang mereka jawab tentang karunia-karunia Roh Kudus (jelas enggak pas). Tapi oke deh, yang penting mereka enggak buta sama sekali. Paling tidak, dan saya pikir itu jauh lebih baik, mereka sudah menerima baptisan Roh Kudus, sudah merasakan pengalaman luar biasa dalam pengurapan Roh Kudus. Daripada tahu banyak tentang Roh Kudus (baca hanya belajar secara teologia) tapi belum pernah dibaptis oleh Roh Kudus. Belum pernah mengalami dahsyatnya dibawah pengurapan Roh Kudus ? Wah, pasti rugi dong.

Kehadiran Roh Kudus di bumi telah banyak dituliskan didalam Alkitab. Tetapi kesulitannya ialah karena kehadiranNya dalam berbagai manifestasi. Bukan satu atau dua, tetapi banyak manifestasi.Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis di sungai Yordan, Alkitab mencatat kehadiran Roh Kudus disitu dalam rupa burung merpati. Tentu saja, Roh Kudus bukan burung merpati.

Ketika 120 murid yang berkumpul di Yerusalem, mereka menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta. Alkitab mencatat kehadiran Roh Kudus disitu dalam rupa lidah nyala api. Tentu saja, lidah nyala api itu bukan Roh Kudus. Dalam Alkitab, kehadiran Roh Kudus pun dinyatakan dengan banyak lambang. Dia sering dilambangkan seperti air yang mengalir, curahan minyak, tiupan angin, kabut dan tetesan embun pagi. Tetapi, lambang tetap saja lambang dan Roh Kudus tetap saja Roh.

Waktu Tuhan Yesus mau take off dari bumi menuju ke sorga, kepada murid-muridNya Dia berkata aka mengutus seorang penolong yang lain. Menurut sebuah buku yang pernah saya baca, kata si pengarang buku, kata Yunani yang dipakai disitu adalah Allos dan bukan Heteros. Arti kedua kata tersebut sama : seorang penolong yang lain. Yang berbeda adalah kedudukan atau jabatannya. Penjelasan sederhananya begini. Kalau seorang Gubernur mengutus seorang yang lain sebagai pengganti dirinya, misalnya seorang Walikota , maka kata yang dipakai disini ialah Heteros. Walikota tersebut memang diutus, tetapi jabatan strukturalnya dibawah sang Gubernur. Namun, jika seorang Gubernur mengutus Gubernur yang lain, maka kata yang dipakai disini haruslah Allos. Karena secara struktural jabatan mereka sama atau setara. Nah, ketika Yesus berbicara akan mengutus seorang penolong yang lain, maka kata sipengarang buku tentang Roh Kudus tersebut, kata yang dipakai disitu adalah Allos. Kenapa ? Karena seorang penolong lain, yang Yesus maksudkan disitu ialah Roh Kudus yang setara dengan diriNya !

Apa artinya itu ? Artinya, sang penolong tersebut adalah seorang pribadi. Sebagai seorang pribadi, Roh Kudus itu berarti mempunyai intelek, mempunyai perasaan, mempunyai kehendak, mempunyai integritas. Dia sama seperti Yesus. Integritas Roh Kudus disini ialah sebuah pribadi dengan predikat 3 Maha : Maha Kudus, Maha Kasih dan Maha Kuasa.

Sebagai pribadi Itu berarti, Roh Kudus pun bisa bersuka cita. Roh Kudus pun bisa berduka cita. Firman Allah katakana : janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah menjelang hari penyelamatanmu. Sudahkah sekarang Anda mengenalnya ? Sudahkah Anda menerimanya ketika Anda menjadi seorang percaya ? Andalah yang menjawabnya ****


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Haleluya...

Perlu diperbanyak PA ttg menerima dan diurapi Roh Kudus...

sahala napitupulu mengatakan...

@ sdr.Laston

terimakasih atas masukannya..Tuhan memberkati.